Friday, March 24, 2006

Cahaya terang Hidayah

Saudaraku, setiap orang hanya akan menjaga sesuatu yang dianggapnya berharga dan membuang sesuatu yang dianggapnya tidak berharga. Semakin berharga sesuatu, semakin keras pula ia menjaganya. Ada yang sibuk menjaga harta karena ia menganggap harta itulah yang paling bernilai. Ada yang sibuk menjaga wajahnya agar tetap awet muda, karena awet muda itulah yang dianggapnya paling bernilai. Ada juga yang mati-matian menjaga kedudukannya, karena kedudukan itulah yang dianggap paling berharga olehnya.

Bagi orang beriman, hidayah dan taufik dari Allah SWT menjadi sesuatu yang harus dijaga mati-matian. Sebab ia yakin bahwa keselamatan hidup tidak akan didapatkan kecuali dengan hidayah dan taufik dari-Nya. Nikmat iman itu nilainya melampaui semua yang berharga di dunia ini. Maka, dalam mencari apapun, kita harus menaati rambu-rambu dari Allah agar tidak sampai memadamkan cahaya hidayah.

Rasulullah SAW mengajarkan kita sebuah doa, ''Ya Tuhan kami, jangan jadikan hati ini condong kepada kesesatan sesudah engkau beri petunjuk, dan karuniakan kepada kami rahmat dari sisimu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Karunia.'' (QS Ali Imran [3]: 8).

Demikianlah, kita dianjurkan agar mohon agar selalu berada dalam cahaya hidayah-Nya. Imam Ibnu Athailah mengatakan, "Nur (cahaya-cahaya) iman, keyakinan, dan zikir adalah kendaraan yang dapat mengantarkan hati manusia ke hadirat Allah serta menerima segala rahasia daripada-Nya. Cahaya terang itu sebagai tentara yang membantu hati, sebagaimana gelap itu tentara yang membantu hawa nafsu. Maka apabila Allah akan menolong seorang hamba-Nya, dibantu dengan tentara nur Ilahi dan dihentikan bantuan kegelapan dan kepalsuan". Wallaahu a'lam.

( KH Abdullah Gymnastiar )

No comments: