Tuesday, November 28, 2006

Bila suatu saat aku jatuh cinta

"Allahu Rabbi, aku minta izin bila suatu saat aku jatuh cinta, jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang, hingga membuat lalai akan adanya Engkau. Allahu Rabbi, aku punya pinta bila suatu saat aku jatuh cinta, penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas biar rasaku pada-Mu tetap utuh. Allahu Rabbi, izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu dan membuat semakin mengagumi-Mu".

"Allahu Rabbi, bila suatu saat aku jatuh cinta, pertemukanlah kami, berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu, Allahu Rabbi, pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh cinta jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku anugerahkanlah aku cinta-Mu, cinta yang tak pernah pupus oleh waktu"

Friday, November 17, 2006

Takdir

Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
(al-An'aam: 59)

Rasulullah Muhammad saw. pun bersabda bahwa tindakan setiap orang telah ditakdirkan oleh Allah,
Allah Yang Mahaagung dan Mahamulia telah menetapkan bagi setiap hamba di antara ciptaan-Nya empat hal: kematiannya, tindakannya, tempat tinggal dan tempat ia berpindah, serta makanannya.
(HR Tirmidzi)

Akan tetapi, biasanya manusia tidak sadar akan kenyataan bahwa setiap detik waktu mereka telah ditakdirkan oleh Allah. Sebagian mereka tidak pernah menyadari bagaimana mereka diciptakan atau bagaimana mereka mendapatkan karunia yang mereka nikmati. Sebagian lainnya menganggap bahwa semua itu hanyalah kebetulan yang tak berarti, walaupun mereka mengetahui bahwa Allahlah yang menciptakan kehidupan dan kematian. Di dalam Al-Qur`an, Allah menyatakan kepada kita bahwa hal-hal kecil pun telah ditakdirkan oleh kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas dan semua itu berkaitan dengan tujuan-tujuan Ilahiah.
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
(al-Hadiid: 22)

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(al-Baqarah: 216)

Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Yunus: 107)

Maka dari itu, apa pun yang kita alami dalam kehidupan ini, apakah itu terlihat baik ataupun buruk, semuanya adalah baik karena hal itu merupakan sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah untuk kita. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, zat yang menetapkan akibat suatu peristiwa bukanlah seorang manusia yang terbatas oleh ruang dan waktu, melainkan Allah, Zat yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, Yang menciptakan manusia, juga ruang dan waktu. (Informasi selajutnya, silakan baca buku Ketiadaan Waktu dan Realitas Takdir karya Harun Yahya

Tuesday, November 14, 2006

Galau

di balik gelapnya selimut malam yang mulai terhampar
ada tunas kerinduan yang mulai menyeruak
dalam kegundahan hati yang belum bertepi
ada bimbang.. ada ragu... ada asa...
antara ada dan tiada

kesedihan yang selama ini menemani
mulai mencoba mengintip di jendela hati
mungkin dia sudah ingin pergi
dan kuharap tak kembali lagi

layaknya air laut yang pasang surut silih berganti
suasana hatipun mulai berlari
diantara tetesan embun asa yang menyiram
sejuk membasahi taman hati
yang bunganya mulai bersemi

Tuesday, November 07, 2006

Sayap Motor, yang terlupakan

Jika benda yang hampir selalu ada pada motor tipe bebek, bahkan pada semua merek, tetapi hampir tidak ada pada jenis sport, pastilah sayap motor menjadi jawaban yang paling populer. Memang benda yang satu ini sepertinya menjadi trade mark dari motor bebek. Honda telah menggunakan sayap atau bahasa teknisnya Side Cover ini sejak tipe C-50 yang merupakan besutan tahun 1969.

Secara teknis, sayap motor ini merupakan bagian atau jenis dari fairing yang menurut wikipedia encyclopedia (http://en.wikipedia.org/wiki/fairing) sebagai struktur yang terbuat dari bahan ringan yang fungsi utamanya untuk mengurangi hambatan udara. Menurut Bapak Dwi Supriyatno, Claim Supervisor PT Wahana Makmur Sejati, pada sepeda motor Honda, Side Cover ini memiliki dua buah fungsi yang berbeda. "Mengurangi hambatan udara dan menahan cipratan air atau pasir dari putaran roda depan terutama pada musim hujn", ucap Bapak yang juga instruktur jempolan untuk Safety Riding ini.

Selain dua fungsi diatas, ternyata sayap ini juga memiliki beberapa fungsi penting lainnya, seperti membantu pendinginan mesin dengan membelokan udara yang datang dari depan menuju blok mesin mengingat motor bebek Honda yang beredar di Indonesia berpendingin udara. Juga melindungi kaki pengendara apabila terjadi benturan dari arah depan.

Mengingat pentingnya fungsi dari sayap ini, sebaiknya sayap ini tetap dipasang ditempatnya, toh, yang untung khan kita-kita juga, betul nggak bro ?

TIPS MERAWAT SAYAP MOTOR:
  1. Cucilah menggunakan shampoo khusus untuk mencuci kendaraan, jangan gunakan sabun colek karena dapat merusak cat.
  2. Karena berbahan plastik atau fiber, jangan pernah dicuci dengan minyak tanah atau bensin. Cukup gunakan air bersih.
  3. Agar tetap kinclong, poleslah menggunakan pemoles yang khusus untuk plastik atau fiber. Jangan gunakan pemoles untuk logam karena dapat merusak plastik atau fiber.

(Sumber: Buletin Info Konsumen, edisi ke XVIII, Maret-April 2006)

Wednesday, November 01, 2006

Balik dari Kampung

Akhirnya saya bisa balik dari kampung halaman ke Bandung, setelah mudik lebaran selama 11 Hari. Sebenarnya saya ingin balik ke Bandung hari minggu kemaren tgl 29 Oktober 2006, tapi apa daya semua tiket sudah habis terjual, saya hanya dapat tiket hari selasa tgl 31 Oktober 2006.

Ada hal yang menarik selama saya di perjalanan balik ke Bandung, Saya yang biasanya cuek dan cenderung diam dengan penumpang di sebelah saya, malam kemaren saya bisa ngobrol banyak sampai susah tidur :D

Al hasil saya tadi sampe kost jam 5.30 habis ssolat shubuh langsung meneruskan langkah alias tidur :) bangun jam 8, Mandi dan berangkat ke kantor dengan malas-malasan