Friday, October 20, 2006

Mudik lebaran 1427 H

Alhamdulillah hari ini adalah puasa yang ke 27 di tahun 1427 H. Seperti biasa hari-hari menjelang akhir ramadhan adalah hari yang sangat kental dengan yang namanya tradisi mudik, di Radio, TV, Koran sampe internet banyak banget yang bicara tentang mudik. Sungguh luar biasa bangsa ini karena mempunyai tradisi tahunan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain, sampai-sampai pmerintah juga iku andil dalam usaha memperlancar tradisi mudik ini.

Memang tidak dipungkiri bahwa tradisi mudik adalah sesuatu yang sangat saya nantikan, karena saya bisa ketemu dengan orang tua, teman-teman masa kecil, berkumpul dan saling tukar pengalaman. makna yang terkandung dalam mudik ini adalah bahwasanya kita sebagai manusia seharusnya ingat kalau kita akan kembali kepada sang kholiq, kalau mudik, kan kita kembali kita kembali kepada orang tua dan kampung halaman yang telah dipecaya Alloh SWT untuk mebesarkan kita. benar sekali bahwa "Kita akan kembali ke asalnya"

Insya Alloh saya akan mudik ke kampung halaman tercinta (Wonogiri) nanti sore, sperti biasanya saya lebih suka naik bus (Kramat Djati) karena bisa sampai deket rumah, kalo kereta masih jauh :(

Ya Alloh... Hamba mohon Rahmat dan Ridho-Mu untuk menyertaiku hingga selamat sampai kampungku. Amiin!!!

Thursday, October 19, 2006

I'tiraf

Ragu dan bimbang kadang datang menjelang, apakah ibadah yang selama ini aku jalankan diterima di sisi Allah SWT jika ku ingat akan dosa-dosa yang telah aku perbuat. Untungnya ada yang selalu mengingatkan bahwa Rahmat dan Ampunan Allah SWT sangatlah luas, seperti syair lagunya The Zikr

Tuhan.....
Dosaku menggunung tinggi, namun rahmatMu melangit luas...
Selangkah ku rapat padaMu, seribu langkah Kau rapat padaku...
Tuhan....
Walau sering ku tobat mungkir...
Namun pengampunanMu tak pernah berhenti

Dan ada lagi syair lagu yang banyak dinyanyikan akhir-akhir ini, bahkan Group Band GIGI juga ikut ambil bagian untuk menyanyikannya. Ya syair itu adalah 'I'tiraf'

Ilaahi lastu lil firdausi ahlan
Walaa aqwaa 'alan naaril jahiimi.
Fahabli taubatan waghfir dzunuubi
Fainnaka ghoofirun dzanbil adhiimi.

Dzunuubi mitslu a'daadir rimaali
Fahabli taubatan yaa Dzal Jalaali
Wa umriy naaqisun fi kulli yaumi
Wadzanbi zaaidun kaifahtimaali

Wahai Tuhan ku tak layak ke syurga Mu
Namun tak pula aku sanggup ke nerakaMu
Ampunkalah dosaku terimalah tobatku
Sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa-dosa besar

Wednesday, October 11, 2006

Puasa dan Metamorfosis Kupu-kupu

Alhamdulilah sampai hari ini saya masih diberi kesempatan oleh Alloah SWT untuk menjalankan ibadah puasa ramadhan, ngomong tentang puasa, kebetulan kemaren malam ada cerita di salah satu TV swasta tentang perubahan ulat menjadi kupu-kupu yang indah. Ada cerminan yang sangat menarik tentang metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu, khususnya pada bulan Ramadhan ini.

Tidak ada salahnya jika kita meniru ulat yang selalu berpuasa di dalam kepompong. Mereka selalu berhasil mengalami metamorfosis menjadi kupu-kupu. Sepertinya, tidak ada ulat yang ingin tetap menjadi ulat. Semuanya selalu mengidealkan kupu-kupu sebagai cita-cita tertinggi di dalam hidupnya.

Kupu-kupu, seperti serangga lainnya, mengalami proses metamorfosis. Sebelum menjadi kupu-kupu, ia adalah telur yang menetas menjadi ulat lalu berubah ke fase terakhir, menjadi kepompong.

Saat sebagai ulat, ia adalah tukang makan yang rakus dan buruk rupa. Tanaman sayur mayur pak tani ludes dihabisinya dalam waktu singkat. Daun tak lagi bisa sempurna berfotosintesis hingga daun tak lagi bisa menyuplai makanan yang dibutuhkan batang untuk memproduksi buah. Pendeknya, ulat adalah pembuat kerugian. Penghapus mimpi atas panen yang berlimpah.

Seolah menyadari kesalahannya. Di fase kehidupan berikutnya, yaitu kepompong, ia bertobat kepada Allah. Ia merenungi kekhilafan dirinya yang telah menebar kerugian amat banyak. Ia memperbaiki kesalahan dengan berpuasa, menahan diri dari syahwat dan keinginan, tidak makan dan tidak minum. Ia menghabiskan waktunya dalam kontemplasi dan evaluasi diri.

Pertobatannya tidak sia-sia. Allah menganugrahinya dua pasang sayap yang indah. Semua orang menyukainya. Sang kupu-kupu konsisten dengan pertobatannya. Meskipun telah bagus rupa, bahkan bisa terbang, ia tak lagi menimbulkan kerugian. Justru, ia membantu bunga-bunga melakukan penyerbukan. Ia mengontribusikan dirinya demi pertumbuhan bunga demi bunga di dalam taman.

Tuesday, October 10, 2006

Berdoa

Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orangyang menyombongkan diri dari dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalamkeadaan hina dina.(QS,al-Mu`min:60)
Kekuatan doa :
Doa merupakan esensi jiwa yang harus disampaikan dari nurani terdalam dengan penuh kesadaran, sehingga doa yang dilatunkan dapat melahirkan kekuatan (energi) spiritual bagi orang yang berdoa.

Kaidah berdoa :
Imam An-Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar menyebutkan bahwa syarat diterimanya doa :
  1. mengkosumsi makanan halal dan
  2. berusaha menjauhi perbuatan maksiat.

Dalam kitab Ihya``Ulumuddin,Imam al-Ghazali menyampaikan sepuluh metode yang efisien dan efektif, yaitu:

  1. Memilih waktu yang tepat dan memanfaatkan saat-saat mulia seperti ramadhan,`Arafah,Jum`at dan saat sepertiga akhir di waktu sahur yang merupakan mustajab
  2. Memanfaatkan kondisi yang mustajab(terkabul) seperti kondisi sujud,jihad,turun hujan dan diantara azan dan qamat.
  3. Menghadap qiblat,menengadahkan tangan dan mengusap wajah saat selesai.
  4. Menyederhanakan suara dan menghindari suara keras.
  5. Menyederhanakan bahasa doa dan lebih utama-bila takut salah ucap-menggunakan doa alqur`an dan doa yang diajarkan atau dilakukan oleh Nabi(doa matsurat yang diajarkan oleh Rasulullah saw.)
  6. Penuh khidmat,khusyu` dan emosi jiwa.
  7. Bersungguh-sungguh dalam memohon dan berharap yang disertai keyakinan akan dikabulkan doanya.
  8. Menekankan permohonannya dan dapat mengulanginya tiga kali tanpa disertai prasangka akan lama dikabulkannya.
  9. Memulai doanya dengan dzikir dan pujian kepada Allah serta shalawat kepada Rasulullah saw.
  10. Itikad tulus dan niat kuat untuk bertaubat secara benar.

Tuesday, October 03, 2006

Masih ingatkah

Masih ingatkah kamu...
ketika malam datang menjelang
langit barat menampilkan jingganya
dewi malam mulai merentangkan sayapnya
kita berdua saling bercerita
saling menatap dan menyelami rasa

kunikmati wajahmu dengan bantuan bintang
terkuak ayumu yang menggetarkan kalbu
aku terjebak di keteduhan matamu
hingga aku susah untuk keluar
dari cengkeraman bayangmu

Bangunan itu masih ada
mnyimpan segudang saksi apa yang terjadi
menyimpan cerita tentang kita

tapi... sayang...
kasih sayang telah kau berikan
kini tak pernah aku rasakan lagi
mungkin ditelan bumi
atau dibawa angin senja yang selalu menemani kita

Sekarang aku tak tahu kamu dimana
dan sampai kini aku masih
selalu mengagumi ayumu
yang masih menghiasi lamunanku

Monday, October 02, 2006

Kesaktian BBM

Mungkin sapai saat ini banyak yang sudah tahu kalo bulan oktober selain di peringati sebagai Kesaktian Pancasila juga diperingati sebagai Hari Kesaktian BBM hehehe... Tepatnya tahun lalu, tgl 1 Oktober 2005 Pemerintah menetapkan tarif baru untuk BBM :( dan seperti biasa, tarif baru itu bukannya turun tapi malah naik.

Jadi wajarkan kalo saya menyebutnya sebagai Hari Kesaktian BBM, habis.. naiknya ga tanggung-tanggung sech hampir dua kali lipat mann...!!! Padahal waktu itu saya baru sebulan punya motor, agak terasa juga mempengaruhi financial-ku, anggaran jadi lebih membengkak.

Tapi kalau dipikir-pikir buat apa mikir-mikir :D Toh Semua sudah digariskan, jangankan BBM naik, daun kering jatuh pun bukan kebetulan. Tidak ada yang tak terencana oleh-Nya, jadi dengan mengutip kata-kata dari Aa Gym "Marilah kita meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar!"