Friday, July 28, 2006

Mawas Diri

Hidup ini persaingan dan kompetisi dihiasi kejujuran kemunafikan keterbukaan dan kecurangan. Anda akan kalah jika tidak bisa mensiasatinya. Orang bijak berkata kemunafikan akan usang dan kebenaranlah pemenangnya. Namun apakah Anda tahu yang mana Kemunafikan dan yang mana Kebenaran Hanya orang bijak yang tahu. Apakah Anda termasuk orang bijak Hanya Anda yang tahu. Menurut saya lebih bijak jika kita berusaha menjadi orang bijak dari pada mengatakan kalau diri kita adalah orang bijak. Lebih baik kita mawas diri melihat apa yang menjadi kelebihan kita dan apa yang menjadi kelemahan kita.

Mawas diri membuat kita merasa selalu tepat berada di setiap tempat membuat kita merasa selalu cocok dengan orang lain. Kita selalu merasa optimis yang pada akhirnya kinerja kita optimal. Orang yang mawas diri akan selalu menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Karena dia tahu apa yang tepat jika dia lakukan dan apa yang tepat jika orang lain yang melakukan. Dia tahu apa yang kurang baik hasilnya jika dia yang melakukan dibandingkan orang lain yang melakukan. Dia tidak mencampuri urusan yang tidak baik hasilnya jika dia yang melakukan dan dia akan membantu urusan yang dia tahu hasilnya lebih baik jika dia ikut campur.

Mawas diri yang diikuti dengan kemauan untuk selalu belajar dan mengisi kekurangan bukan menutupi kekurangan akan membawa kita pada kesempurnaan hidup dan jika selalu didampingi dengan rasa menyukuri akan membuat kita merasa hidup kita yang sekali ini sudah lebih dari cukup. Orang bijak berkata anda cuma bisa hidup sekali saja didunia ini tetapi jika anda hidup dengan benar anda akan merasakan sekali saja sudah lebih cukup. Keserakahan tidak pernah menjadi mimpi orang yang mawas diri yang selalu ingin belajar dan menyukuri nikmat yang diberikan Tuhan kepadanya. Hidup yang penuh kompetisi akan dimenangkannya.

Tuesday, July 25, 2006

Kenangan dan Cinta

waktu berlabuh begitu cepat
kebersamaanku bersamu tlah habis
semuanya menyisakan kenangan
kau yan pernah hadir dalam hidupku
kini harus berakhir dan menghilang
kepedihanku membawaku dala kesepian dan kehampaan
kau tlah mati dalam kenyataan tapi
kan terus hidup dalam impian
walau kutahu impian itu takkan nyata dan sirna
biarlah kau penghias masa lalu

kini ku temui sesosok yang menawarkan cinta
tapi apa yang kutemui?
kau selalu bayangiku
semakin dia mendekat kau semakin menyeruak
membawa kenangan yang takkan padam
ku tersiksa dengan kenanganmu
ingin ku menghapus bayangmu
tapi......
kau selalu hadir

maafkan cinta yang menyapa
aku tak bisa
cinta ini masih berpegang erat dengan cinta

maaf cintaku belumlah sembuh
kelukaan masih menghantuiku
aku harus memadamkannya dulu

Tuesday, July 18, 2006

Sehari sebelum tsunami Pangandaran

Kemaren, tepatnya tanggal 15-16 Juli 2006 saya dan teman-teman karyawan Penamatics beserta keluarganya melakukan tour,pariwisata atau apalah namanya, yang pasti acara liburan. Pada hari itu kami bermain-main di pantai pangandaran, seperi biasa kami berenang dan bermain dengan papan selancar pada pagi hari setelah melihat SUN RISE, tidak pernah terbersit kalau akan ada tsunami di tempat itu.

Sungguh Maha Besar Alloh atas segala makhluknya, kami yang menginap di hotel yang berjarak 300 M dari bibir pantai telah bertolak dari pantai pagandaran pada tgl 16 Juli 2006 jam 14.30. Tidak dapat saya bayangkan jika tsunami terjadi pada hari itu, yang menurut berita air laut muluap sejauh 2 KM dari bibir pantai, mungkin kami akan merasakan kedasyatan terjangan ombak tsunami.

Saya bersyukur kepada-Mu Ya Alloh atas keselamatan yang telah engkau berikan kepada kami, dan saya juga turut berduka dan berbela sungkawa kepada para korban, mudah-mudahan diberi ketabahan dan kesabaran.

Ya Alloh... Ya Robb, Hanya atas izin dan cinta-Mu kami masih bisa menghirup udara dan menikmati kehidupan sampai detik ini, Berikanlah HIdayah-Mu sehingga kami dapat mengerti hikmah dibalik ini semua.

"ADALAH DIA DI ATAS SEGALANYA"

Monday, July 10, 2006

Lamunan Jiwa

Kala kidung malam dihadiri sabitan bulan
Di sana...
Di bongkah batu bawah pohon di tepi danau
Bersandar menatap wajah raut malam yang berkaca keayuan
Di cermin air yang terbaur-tebar keemasan bergelombang kecil
terbelai semilir angin
Berarak indahnya

Di sini...
Di mata yang memandang
Di wajah yang meranum
Di rasa yang bergelora
Dan di lahir-jiwa yang berdiri sendiri
Yang hanya bayang terbaring tak bercelah
Bertanya pada yang ada
Pada ratu malam yang bersolek cahya
Pada sanggar jiwa yang mengaharap datangnya peraba
Dan pada cinta yang datang menyapa

Namun jawab yang diharap tak terurai ungkap
Segala mendiam-bisu
Mungkin mereka memang tak tahu akan jawab yang kuharap
Karena jawab yang kuharap adalah masih milik-Nya
Masih tak tersirat dalam alam fana
Perlahan kutatap bayang hitam yang meneman
Senyumnya pun terkadang mengembang dibelibis-bibir
Sebab di sana terpampang sejarah lalu yang berlangitan indahnya

Namun bila tatapku menusuk angkasa pada ratu malam
Seketika bahagia terlumat
Sebab yang kulihat di sana adalah ketidakabadian
Yang semula berarak cahya keindahan
Larut dalam gulita alam
Aku tak mau itu
Raga jiwa yang setia
Serta ayumu berabadi adalah wangian surga yang selalu kudamba
Saat ini hingga saat nanti

Monday, July 03, 2006

Tiga kata yg terlupakan

Tiga Kata yang sering kita lupakan, TERIMA KASIH, MAAF dan TOLONG.

TERIMA KASIH, atau bahasa aktivis gaulnya syukron, seringkali terlupa. Dalam surat Al A'raaf ayat 58 Allah berfirman:
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah;
dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang BERSYUKUR.

Dalam ayat ini Allah mengajarkan kita untuk berterimakasih atas semua yang
kita terima. Dalam psikologi, orang yang menerima ucapan "TERIMA KASIH" akan
senang dan merasa usahanya dihargai.

Kata berikutnya yang jarang kita ucapkan adalah kata "MAAF". Atau akrab
disebut "AFWAN...".
Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah
(yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat.
(QS. Al Baqarah:178)

Dalam ilmu psikologinya kata MAAF sangat efektif untuk meredam rasa kekesalan orang yang dirugikan. Kata MAAF pun sebaiknya dari hati yang tulus dan diiringi dengan senyum yang ikhlas.

Kata terakhir yang sering terlupakan adalah kata "TOLONG".
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
(QS. Al Maaidah:2)


Dalam ilmu psikologinya kata TOLONG adalah sebuah kata yang membuat orang yang dimintai pertolongan merasa dibutuhkan dan merasa dipentingkan. Bagi sebagian besar orang perasaan tersebut sangat membahagiakan hatinya. Apalagi kalau diucapkan dengan lembut.
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
(QS. Ali 'Imran:159)