Friday, May 12, 2006

Membaca Kerusakan BAN

Data di Kepolisian menyebutkan, sebagian besar kecelakaan disebabkan kondisi ban tidak layak lagi. Begitu pentingnya ban, peringatan dini telah dilakukan lewat pemasangan billboard di sepanjang jalan. Kondisi fisik ban sangat menentukan kualitas ban. Ada beberapa cara untuk melihat apakah ban dalam kondisi layak pakai, bilang Panca Sulistiono, R&D and Technical Services Manager PT Suryaraya Rubberindo Industries.
Berikut petunjuk layak tidaknya ban berdasarkan kode yang terdapat di ban.

BATAS TWI
BATAS TWIThread Wear Indication (TWI) alias indikator batas pemakaian. Pada ban ditandai segitiga. Kode ini menunjukkan batas paling minim alur ban. Batas ketebalan alur ban yang ditunjukkan segitiga berupa tonjolan yang ada di dasar ban. Jika ketebalan pola ban sama dengan tonjolan tersebut, berarti ban mesti diganti.

USIA PRODUKSI
USIA PRODUKSIDi tunjukkan empat angka yang terdapat di sisi ban. Misalnya, 2201. Angka tersebut menyiratkan periode produksi ban. Dua angka pertama menunjukan minggu, dua angka terakhir berarti tahun pembuatan. Jadi kalau dibaca, kode di atas berarti, ban diproduksi pada minggu ke-22 tahun 2001. Kode angka ini penting, mengingat semakin lama ban tersimpan, semakin rentan terhadap kerusakan akibat kekerasan kompon ban. Terkait dengan kemampuan ban ngegrip di aspal ketika direm. Kompon yang keras karena usia sudah lama mengakibatkan ban tidak mencengkram aspal saat direm, jelas Panca.

COMPOUND KERAS
COMPOUND KERASKarenanya, penting untuk mengetahui apakah kondisi ban yang dipakai masih cukup layak. WS Haryadi, mekanik balap ngasih solusi mudah. Caranya, tekan kompon ban dengan menggunakan ujung kuku. “Cukup bagus kalau ada cetakan ujung kuku tadi. Berarti karet masih belum keras,” bilang mekanik 31 Modified.

BAN BENJOL
BAN BENJOLTerjadi akibat karet baja dalam lapisan ban terputus. Angin di dalam ban langsung menekan karet. Akibatnya, ban seperti bisul. Kondisi ini berbahaya, sebab performance ban tidak stabil. Suhu dan tekanan menyebabkan ban pecah. Efeknya, ngeri deh!

No comments: