Thursday, April 12, 2007

Ujian

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan :”Kami telah berimanE sedang mereka tidak diuji lagi?
(Surah Al’Ankabuut :2)

Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu
(Surah Al’Ankabuut :62)

Setiap manusia pastilah tidak akan luput dari ujian.Apalagi umat manusia yang mengaku dirinya beriman. Kita sama sependapat bahwa manusia memiliki rejekinya masing-masing dan tidak akan tertukar dengan rejeki orang lain. Sama seperti rejeki, manusia juga memiliki ujiannya masing-masing dan tidak akan tertukar dengan orang lain. Ujian yang semuanya berasal dari Allah , tergantung dari karakter dan besaran amalannya masing-masing. Karenanya tidaklah pernah terasa adil jika kita berusaha membanding-bandingkan ujian atau nasib yang diberikan Allah kepada setiap makhluk ciptaannya. Karena Allah memberikan ujian persis dengan kesanggupan tiap makhluknya.
Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu Kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya
(Surah Al Mu’minun : 62)

Biarlah kita berbaik sangka kepada Allah dan ciptaanNya untuk memandang sesuatu musibah yang menimpa seseorang sebagai ujian dan bukan sebagai laknatullah. Mungkin dari situ kita dapat tampil lebih pantas ketika kita minta dibukakan pintu surga kelak oleh Rasulullah junjungan kita. Dengan hati yang lebih bersih , suci dan bercahaya (qalbun salim) .Mungkin itu pula yang menjadi syarat mutlak jika kita mengharapkan pertemuan dengan Allah SWT , Sang Pencipta, Zat Yang Maha Sempurna, kelak di akhirat.
Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah , maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu pasti datang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
(Surah Al’Ankabuut : 5)

Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal,
(Surah Al’Ankabuut : 58)

(yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya
(Surah Al’Ankabuut : 59)

Jadi mudah-mudahan Allah mengabulkan doa kita ketika minta diberikan hati yang tidak pernah iri apalagi dengki dengan kekayaan, anugerah, serta karunia Allah terhadap seseorang. Kenapa? Karena kita mungkin tidak pernah tahu , ujian keimanan macam apa yang ada di belakang karunia sebesar itu. Atau sebaliknya, kita juga jangan terlampau menyesali diri sendiri apalagi berburuk sangka terhadap Allah ketika kita ditimpa musibah yang besar sekalipun. Karena kita juga mungkin tidak akan pernah tahu hadiah, karunia atau penghargaan sebesar apa yang sedang menanti, asalkan kita ikhlas, tawakal dan istiqomah dalam menerima musibah itu.

No comments: